Page 11 - Volume 3 Nomor 12, Agustus 2024 | SUARAMIGRAN.com
P. 11
LAPORAN UTAMA
Servulus Bobo Riti
HARUS BIDIK PASAR
NEGARA MAJU
JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
(BP2MI) menegaskan bahwa Pekerja Migran Indonesia harus
keluar dari “zona nyaman” tradisional dan mulai membidik
peluang kerja di negara-negara maju.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Sistem dan Strategi
Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik
BP2MI, Servulus Bobo Riti, dalam podcast “Ruang Migran”
yang dipantau secara daring, Senin (04/09).
Boboriti mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia
dikenal sebagai salah satu penyedia tenaga kerja migran,
penetrasi Pekerja Migran Indonesia ke negara-negara maju
masih belum maksimal. Menurutnya, ini bukan soal ketidak-
mampuan, tetapi lebih karena ketidakmudahan dalam
menembus pasar kerja di kawasan-kawasan tersebut.
“Kita bukan tidak bisa, tapi masih tidak mudah untuk
menembus dan memanfaatkan peluang kerja yang
berdaya saing di negara maju. Ini menjadi tantangan
besar bagi Pekerja Migran Indonesia, tak hanya
di satu kawasan tapi hampir semua kawasan ter-
masuk Asia, Afrika, Eropa, Timur Tengah, hingga
Amerika Pasifik,” ujarnya.
Bobo Riti juga menyoroti bahwa Pekerja Migran Indo-
nesia masih terlalu fokus pada negara-negara penempatan
tradisional seperti Malaysia dan Taiwan, sementara pasar di
negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika sebenar-
nya menawarkan peluang lebih besar, meski dengan
tuntutan daya saing yang lebih tinggi.
Faktor utama yang menjadi penghambat, menurut Bobo
Riti, adalah kompetensi Pekerja Migran Indonesia yang
masih belum sepenuhnya mampu bersaing dengan pekerja
dari negara lain di negara-negara maju tersebut. “Ketika
ada permintaan dari negara-negara tersebut untuk Pekerja
Migran Indonesia mengisi sejumlah jabatan, sayangnya
kita masih kesulitan memenuhinya,” tambahnya.
Sebagai solusi, BP2MI mendorong calon Pekerja
Migran Indonesia untuk tidak hanya mengandalkan
keterampilan yang sudah dimiliki, tetapi terus meningkat-
kan kompetensi agar dapat memenuhi standar kualifi-
kasi negara maju. “Seseorang kalau dia sudah menyiap-
kan dirinya dengan baik, pasti akan memenuhi kualifikasi
dari negara-negara maju. Namun, yang paling penting
adalah memiliki tekad kuat untuk mengubah diri sendiri,”
tutup Bobo Riti dengan penuh harapan.
Dengan dorongan kuat untuk meningkatkan daya saing
ini, diharapkan Pekerja Migran Indonesia dapat lebih siap
bersaing di panggung internasional dan tidak hanya
terpaku pada pasar tradisional.(*)
Editor: Amrullah
Foto: Facebook Servulus Bobo Riti
9
Volume 3 Nomor 12, Agustus 2024