Page 26 - Edisi No.07 | SUARAMIGRAN.com
P. 26
26 MINGGU KE-IV AGUSTUS 2022
PERSONAL Melayani dan Melindungi Dengan Nurani
Puluhan Kali
Gagal, Mantan
PMI Ini Kini Jadi
Bos Belasan
Minimarket Subaidi (Foto: youtube helmy
yahya via merdeka)
Kegagalan adalah sukses yang tertunda. terantuk. Gagal lagi, ia tak patah arang.
Puluhan kali gagal dalam berbisnis, tak membuat Keberuntungan menghampirinya saat
Subaidi (38) menyerah. Mantan Pekerja Migran membuka usaha minimarket. Usaha
ini ia mulai dengan modal Rp10 juta.
Indonesia (PMI) Malaysia ini terus berjuang. Uang itu digunakan Subaidi untuk
Beragam rintangan dihadapinya dengan mengurus legal usahanya. Modal
keberanian. Ia ingin mengubah hidupnya. sesungguhnya dari investor yang
ia cari. Rupanya Subaidi mampu
meyakinkan investor untuk mendanai
Editor : Alex Mellese Layout : Yamamoto Akay
Sumber : Istimewa Foto : YT/helmiyahya usahanya.
Dengan kesungguhannya, ia bisa
JAKARTA-Ketekunan, kerja keras jawab yang diberikan juga sama mengelola usaha barunya hingga terus
dan semangatnya itu membuahkan dengan buruh dewasa. “Saya cukup berkembang. Saat ini, Subaidi sudah
hasil. Pria asal Madura ini kini memiliki lama menjadi kuli bangunan,” ucapnya. memiliki 12 minimarket. Keuntungan
belasan minimarket yang tersebar di Seiring berjalannya waktu, Subaidi yang diperoleh setiap tahun mencapai
Madura dan Jawa Timur (Jatim). Kisah yang terus bertambah dan belajar ratusan juta sampai miliaran rupiah.
suksesnya ini menarik entrepreneur mencoba peruntungan lain. Beragam Ia kini menjadi pengusaha sukses dan
top Indonesia, Helmy Yahya untuk pekerjaan coba dijalaninya. Salah terpandang.
menguliknya.
satunya berbisnis rental mobil dengan Kesuksesan ini ia ingin tularkan kepada
Kepada Helmy, Subaidi mengaku hanya kredit bank. Sialnya, salah satu dari tiga ketiga anak dan karyawannya. Subaidi
lulusan Sekolah Dasar (SD). Tamatan mobil kredit itu hilang. Ia rugi. Debt tak ingin anak-anak dan karyawannya
SD tentu sulit mencari pekerjaan. Di collector mengejarnya. melewati masa susah seperti yang
usia 13 tahun, ia berangkat ke Malaysia Hidupnya tidak nyaman. “Saya sempat pernah ia alami selama puluhan tahun.
dan bekerja sebagai kuli bangunan.
ambil clurit. Debt collectornya lari," “Saya pesan kalau kamu berhasil tiru
Bekerja sebagai buruh bangunan di katanya. cara saya. Saya tidak berpikir saya pakai
usia belia, memberikan pelajaran pahit Gagal di bisnis rental, Subaidi tak alphard, saya punya uang, gak pernah
dan berharga baginya. Subaidi hanya menyerah. Ia beralih jadi penjual berpikir, saya tetap bekerja," ujar
mendapatkan separuh dari gaji orang daging ayam di pasar. Tapi ia kembali Subaidi. (*/alex mellese)
dewasa. Ia kecewa karena tanggung
www.suaramigran.com