Ini soal mindset dan keberpihakan. Tidak semua pimpinan Kementerian Lembaga, pemimpin publik punya kepedulian. Dengan tantangan yang kompleks Benny Rhamdani, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) harus berani melakukan terobosan. Karena pilihannya bergerak atau punah. Punah dalam artian akan digerogoti, dikuasi sindikat. Gerakan perubahan berkelanjutan yang dilakukan di internal BP2MI dimulai terhitung dari kepemimpinan sebelumnya. Benny melanjutkan dari center point.
Konteks kelam dan adanya kepungan sindikat terhadap kerja-kerja BP2MI yang berakar-urat tersebut membutuhkan kepemimpinan yang bermental kuat dan keberanian pemimpin. Berani menolak takluk. Tidak mudah diintervensi, tidak mudah pula diintimidasi. Momentumnya tepat, dimana Benny dipercayakan membenahi ekosistem pelayanan BP2MI dan membersihkan Lembaga ini dari para mafia.
Bagaimana tidak, semenjak 2004, Lembaga yang masih berstatus sebagai Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memiliki citra yang dinilai mesra dengan sindikat. Pembiaran terhadap proses eksploitasi Pekerja Migran Indonesia terkesan dilakukan. Refleksinya bisa diperoleh dari minimnya penggarapan skema penempatan pemerintah (G to G).
BP2MI diselimuti berbagai masalah.
Kabut kelam terus menyelimuti Lembaga ini, dikala itu. Yang sangat santer (viral) ialah tentang penganiayaan, kekerasan. Tindakan kesewenang-wenangan majikan terhadap Pekerja Migran Indonesia seperti menjadi pemandangan lumrah. Diskriminasi, pemerkosaan, dan tindakan jahat lainnya menghiasi media massa. Dimana korbannya adalah anak-anak bangsa, kaum perempuan. Pasti hati kita pilu. Tidak mungkin semua itu dibiarkan Benny. Lihat saja perlawanan terhadap calo, mafia, dan sindikat yang menjadi center point serta langkah progresif yang dimotori Benny.
Pada lintasan sejarahnya, BNP2TKI bertransformasi menjadi BP2MI yaitu pada tahun 2017. Fakta perbudakan terhadap Pekerja Migran Indonesia berupa praktek rekayasa dokumen ikut mengotori wajah cerah Lembaga ini. Tanpa ada Kontrak Kerja para Pahlawan Devisa diberangkatkan, hanya menggunakan visa turis bukan visa kerja. Kondisi itu menjadi deretan masalah serius yang ditinggalkan atau diwariskan rezim masa lalu kepada BP2MI.
Semua itu harus dituntaskan Benny. Sebagai pemimpin yang terbiasa buang badan, Benny akan mengoreksi dan memperbaiki segala ketimpangan terdahulu. Petaka yang kompleks dan dilahirkan itu diselesaikan Benny satu demi satu. Di tahun 2024, Benny mengusung tagline “Gerak Masif Kerja Progresif”. Menuntaskan atau menunaikan janji kemerdekaan dengan melakukan pembelaan terhadap Pekerja Migran Indonesia yang terus dijadikan objek pemerasan, eksploitasi dari rentenir dan sindikat.
Kerja-kerja kemanusiaan dilakukan Benny secara berkesinambungan. Bagi politisi yang dikenal vokal itu, pemimpin harus mempersatukan, menjadi penyemangat, dan role model. Bukan memecah-bela. Posisi berdirinya jelas, sehingga Benny tidak kaku dalam merealisasikan programnya. Yang dipikirkan ialah bagaimana program diformulasikan secara demokratis. Lalu diimplementasikan bersama-sama. Benny mengedepankan profesionalitas. Komitmen kerja, loyalitas, etos kerja itu yang dinilai.
Benny sangat marah ketika ada jajaran pejabat atau pegawai BP2MI yang kasak-kusuk saat rolling jabatan hingga meminta suaka politik kiri dan kanan. Benny membenci siapapun yang tebar pesona, tidak menebar karya, untuk mendapatkan jabatan. Baginya, jabatan akan datang kepada mereka yang ulet, punya komitmen kerja, dan kompeten. Artinya, tidak perlu dikejar.
Tidak semua pemimpin juga memiliki kemampuan passion leadership atau menjiwai pelayanan. Ada pemimpin yang ragu-ragu untuk berpihak pada nilai kebenaran dan keadilan. Watak kepemimpinan Benny tidak terjebak dalam ranah itu. Ia potret pemimpin yang punya keyakinan, optimisme, keberanian, inovasi, serta tidak merasa puas atas semua capaian positif.
Perihal itulah yang membuat Benny selalu mengalami progres dalam bekerja dan mengabdi. Bagi Benny di dunia ini tidak ada perubahan yang hadir tiba-tiba. Maka, berusaha ‘’effort’’ menjadi kunci. Serupa dengan apa yang diyakini Jack Ma, seorang pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group. Bahwa jika kamu tidak menyerah, kamu memiliki kesempatan. Menyerah adalah kegagalan terbesar.
Menjadi benar adanya, satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat yaitu dengan mencintai apa yang sedang kamu lakukan. Mencintai apa yang kamu kerjakan. Dalam memimpin BP2MI, Benny menjangkau semua. Baik dalam urusan besar ‘’big”, maupun yang bersifat teknis atau kecil ‘’small’’. Memperbaiki kerusakan sistem yang diganggu para sindikat memerlukan keberanian, tidak sekadar kemampuan.
Prinsip dasar melayani kemanusiaan itulah yang memandu Benny dalam bekerja memajukan BP2MI. Benny tak mau melahirkan distingsi. Tapi, jika itu menjadi pilihan terakhir karena ulah kelompok sindikat dalam hal ini, tentu Benny tidak segan-segan untuk melakukan perlawanan. Perang Semesta terhadap sindikat akan terus dilakukannya. Tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia konsisten dilakukan. Sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia menjadi common enemy. Memerangi sindikat adalah jalan perjuangan dan ikhtiar progresif yang dirintis Benny sebagai Kepala BP2MI.







Tinggalkan Balasan