SM, JAKARTA – Kamis (11/11/2021), Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengujungi Kantor Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Dalam minutes of meeting bersama Kedubes Jepang, Benny menyampaikan sejumlah isu, situasi dan perkembangan Indonesia saat ini. Tentu yang ada kaitannya dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Terjadi ledakan PMI yang tinggi, telebih peminat untuk bekerja di Jepang. Sesuai data kami, terdapat 260 Kabupaten/Kota yang merupakan kantong PMI. Pada 2021 sudah 40 Kabupaten/Kota yang melakukan MOU dengan BP2MI yang targetnya kebanyakan adalah penempatan atau bekerja di Jepang,” ujar Benny.
Di tahun 2022, lanjut Benny, target BP2MI adalah menyelesaikan MOU dengan seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia yang menjadi kantong PMI. BP2MI juga telah menyiapkan skema pembiayaan bagi PMI melalui kerja sama dengan bank-bank Pemerintah.
– Advertisement –
“Saya juga mengambil posisi tegas, dimana BP2MI telah memulai perang dengan sindikat penempatan ilegal PMI dengan membentuk Satgas. Tahun 2022 merupakan tahun penempatan bagi BP2MI,” kata Benny, politisi Partai Hanura ini tegas.
Disisi lain, Benny menjelaskan lagi, bahwa BP2MI mengajukan 2 (dua) proposal atau usulan kapada pihak Jepang, diantaranya menambah kuota penempatan skema SSW. Dan menambah kuota tes bahasa Jepang, serra menambah lokasi untuk melakukan skill test bagi CPMI.
Sementara itu, Kedubes Jepang dalam pertemuan tersebut selain mendeskripsikan soal jumlah penduduk Jepang juga mengatakan penempatan PMI di Jepang sangat diperlukan. Dubes berkomitmen melakukan pendekatan guna mendorong penempatan PMI ke Jepang.







Tinggalkan Balasan