Page 23 - Volume 3 Nomor 12, Agustus 2024 | SUARAMIGRAN.com
P. 23
POJOK BP2MI
Risma Ajak gaji saja.
Banyak yang harus dipertim-
Calon Pekerja Migran bangkan dalam menjadi calon
pekerja migran. Pemahaman akan
persyaratan menjadi calon pekerja
Banyak Bertanya Agar migran serta hak dan kewajiban
saat bisa bekerja di luar negeri
menjadi modal utama agar terhindar
Terhindar TPPO dari TPPO.
Risma juga berharap para
calon pekerja migran ini memper-
timbangkan risiko meninggalkan
JAKARTA – Calon pekerja migran harus cermat dan berhati-hati sanak keluarga di kampung hala-
agar tidak menjadi korban perdagangan orang. Demikian pe- man.
negasan Menteri Sosial Tri Rismaharini di hadapan 18 korban Henderina Migu adalah salah
tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kupang, Nusa satu dari 18 korban TPPO yang
Tenggara Timur. ditemui Mensos Risma. Gadis belia
berusia 17 tahun asal Kabupaten
Sabu Raijua, Provinsi Nusa Teng-
Risma berharap mereka bisa dicurigai agen penyalur tersebut,” gara Timur tersebut memiliki mimpi
kritis dan banyak bertanya mencari kata Mensos Risma saat berdialog untuk bekerja sekaligus melanjut-
informasi mengenai segala macam dengan ke-18 wanita korban TPPO kan pendidikan di bangku kuliah.
persyaratan dan konsekuensi bekerja yang hadir di aula Sentra Efata “Saya ingin bekerja ke luar
di luar negeri. Langkah ini penting Kupang, sebagaimana rilis Kemensos, negeri karena ingin membantu
agar terhindar dari penipuan praktik- Jumat 9 Agustus 2024. keluarga dan ingin kuliah,” ungkap
praktik ilegal. Dalam kunjungannya di Sentra Henderina.
“Jika kalian ingin bekerja di luar Efata Kupang pada Kamis 8 Agustus Risma memuji tekad dan cita-
negeri, tolonglah banyak bertanya lalu, Mensos Risma juga menghim- cita Henderina tersebut. Akan tetapi
dulu. Jika kalian dilarang untuk bau para korban TPPO tersebut Mensos Risma mengingatkan Henderina
bertanya ke orang lain, maka patut untuk tidak tergiur dengan besaran bahwa mimpi itu akan sulit dicapai
jika menjadi pekerja migran melalui
jalur ilegal.
Menurut dia, ada jalan lain agar
tetap bisa mengenyam bangku
pendidikan, misalnya saja mencari
beasiswa. “Bagus mimpimu tinggi,
tapi kamu harus banyak bertanya
bagaimana caranya. Salah satunya
dengan mencari beasiswa, apalagi
jika kamu pandai,” ungkap Risma.
Dalam dialog yang diwarnai isak
tangis para korban TPPO tersebut,
Risma juga memberikan secercah
harapan bagi mereka. Risma akan
membentuk tim asesmen untuk
merinci permasalahan sekaligus
mencari solusi bagi 18 korban
TPPO tersebut sekaligus sanak
saudaranya yang masih membutuh-
kan bantuan.
Tim tersebut nantinya akan
bertugas untuk mengasesmen
kesulitan yang ditemui dan me-
lihat kebutuhan masing-masing
dengan mempertimbangkan kondisi
lingkungan untuk memberikan
Slamet Ariyadi
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Pelabuhan bantuan yang sesuai.(*)
Pelindo Dumai, Riau, Sabtu, 29 Juni 2024. (ANTARA) Anggota Komisi I DPR RIEditor: Amrain Razak
21
Volume 3 Nomor 12, Agustus 2024