Melayani & Melindungi Dengan Nurani

Gerak Masif Kerja Progresif

Sebuah Reinforcement Perubahan

66

Penulis : Amas Mahmud

Gagasan besar yang diusung Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani di tahun 2024 adalah ‘’Gerak Masif Kerja Progresif’’. Narasi ini tidak tunggal. Tidak juga ujuk-ujuk. Melainkan sebagai entitas korelatif dari keberlanjutan pembangunan di internal BP2MI sejak Lembaga ini dipimpin Benny, Rabu, 15 April 2020 (dilantik Presiden Jokowi).

Gerak masif ini adalah gerakan kita (kolektif), sentil Benny. Dalam mukadimahnya, Benny yang dikenal selalu menjadi trigger perubahan tidak menginginkan perubahan yang flat. Terpotret, saat membuka rapat pimpinan BP2MI, Rabu, 3 Januari 2024 di kantor BP2MI, Jakarta Selatan.

- Advertisement -

Benny menjabarkan bahwa BP2MI telah melibatkan banyak pihak ‘’sekutu’’ dalam melakukan pelindungan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia secara holistik. Pembelaan terhadap nasib, kepentingan Pekerja Migran Indonesia konsisten dilakukannya.

Politisi senior yang kerap juga dikenal kontroversi itu dalam prinsip kerjanya selalu bersifat sat set. Gerak cepat dan terukur. Benny terbiasa bekerja dengan guidance, tidak pernah melanggar regulasi.

BP2MI diarahkannya hadir untuk melakukan perubahan besar. Membangun ritme dalam kerja-kerja kemanusiaan yang pro pada Pekerja Migran Indonesia. Kemajuan besar, bagi Benny harus diawali dari kerja responsif atau jemput bola.

Tidak ada perubahan yang terwujud bila para pelayan publik tidak menyadari peran-peran strategisnya. Sehingga demikian, perubahan paradigmatik dari tiap-tiap pelayan publik itu menjadi penting untuk dilakukan, dari paradigma yang regresif menuju paradigma progresif. Benny mengingatkan jajarannya agar bersikap adil sejak dalam pikiran.

Benny meyakini bahwa gerak masif akan menjadi ciri khas dalam setiap etape pembangunan. Dimana pembangunan sebagai sebuah orientasi, cita-cita, dan ekspektasi banyak orang. Sementara geraklah yang menjadi rohnya. Pembangunan tanpa gerak atau pergerakan, maka akan kehilangan nyawa. Spirit tersebut diyakini Benny menjadi penentu. Sehingga dalam resolusi 2024, BP2MI mengusung tema Gerak Masif Kerja Progresif.

Peta jalan telah dibuat Benny selaku inisiator dan pelopor untuk memimpin adanya transformasi di BP2MI. Gerak yang biasa-biasa saja dalam konteks memobilisasi perubahan tidak membuat Benny puas. Namun Benny dikenal sebagai sosok pemimpin yang melekat dengan ciri yang progresif.
Benny selalui hadir mewarnai dengan pikiran-pikirannya, dengan kerja-kerjanya yang menonjol.

Dalam kamus pengabdiannya pada rakyat, Benny menjunjung tinggi akselerasi perubahan, serta lahirnya perubahan fundamental. Ia juga pemikir, sekaligus pejuang.  Benny memegang prinsip perjuangan sebagai core value yang didapat dari organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melalui Motto Dzikir, Fikir, Amal Sholeh. Hal itu menginspirasi dan terinternalisasi dalam dirinya hingga kini.

Bahkan sebelum itu, sejak Benny menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara 3 periode, dan menjadi Senator (DPD RI) dari Dapil Sulawesi Utara periode 2014-2019. Benny sejak menjadi aktivis mahasiswa dikenal sebagai sosok yang fakir secara ekonomi, peduli terhadap sesama, berani berkorban untuk orang banyak. Berlebih dalam hal ilmu pengetahuan dan pengalaman lapangan (melayani publik).

Pandangannya selalu bersifat inklusif dan futuristik. Dipraktekkan dalam kerja kolaboratif dan penekanannya pada kerja-kerja progresif revolusioner. Perubahan yang biasa, bersifat seremonial bukan menjadi kebiasaan Benny dalam memimpin suatu organisasi atau Lembaga pemerintahan.

Konteks inilah yang kerap tidak ditangkap, tidak dimengerti orang-orang disekelilingnya. Problem ini sering kita temukan di BP2MI. Ada anggapan tertentu yang menyimpulkan bahwa Benny hanya piawai berpidato, lalu mengabaikan aktualisasi program. Bekerja serapangan, itu sungguh keliru. Benny merupakan pemimpin yang bekerja cepat, dan punya standar kerja tinggi. Konsisten pada konstitusi, regulasi, konsensus bersama, dan pantang berkhianat terhadap apa yang ditetapkan secara demokratis.

- Advertisement -

Begitu terlihat Benny tidak suka bicara konsesi atau bagi-bagi jabatan dengan pendekatan kolusi atau pragmatis (KKN). Lebih dari itu, kompetensi dan kepantasan seseorang menjadi pertimbangan pentingnya. Contoh sederhana dapat dilihat dari rolling pejabat yang dilakukannya di BP2MI.

Tidak ada satu dua orang tertentu yang dianggap istimewa atau diistimewakan. Basis penilaiannya adalah pada kinerja, integritas, disiplin, serta loyalitas pada kerja. Bukan karena kedekatan seseorang kepada dirinya lalu Benny memberi privilege. Jangan berharap lebih jika kalian yang memikirkan jabatan untuk masuk dalam circle-nya.

Lebih baik meng-upgrade diri agar berkualitas, fokus pada pekerjaan, bekerja profesional agar dinilai pimpinan, sehingga layak dipromosikan. Itu treatment dan standar yang tepat dalam membaca jalan pikiran serta parameter yang digunakan Benny selaku pemimpin. Jangan mencari perhatian dengan memuja-muji dirinya atau menyebar fitnah terhadap pihak lain. Kemudian berharap mendapat simpati darinya.

Untuk gerak masif dan kerja progresif ini merupakan lanjutan perjuangan dari Sikat Sindikat, Tahun Penempatan, Membangun Fasilitas VVIP untuk Pekerja Migran Indonesia, Era Kemerdekaan bagi Pekerja Migran Indonesia. Implementasi program itu terejawantahkan dari 9 program prioritas BP2MI yang dirumuskan Benny.

Potret pemimpin yang satu itu tak mau bekerja di dalam gelap, tanpa ada kompas berupa gagasan atau yang disebutnya reasoning. Benny bekerja melalui starting point dan centre point yang jelas, juga mengarahkan semua pihak yang ada dalam kapal pembangunan untuk menuju pada cita-cita ideal.

Situasi itu dapat dilihat dari ketidaksukaan Benny melihat jajarannya yang bekerja terkesan serampangan. Tiba saat tiba akal. Bekerja tidak terstruktur, tidak sistematis, atau bersifat kejar tayang. Benny sering mendorong jajarannya di BP2MI untuk ‘’kerja berlari’’, namun bukan dengan mengabaikan program kerja dan konsep.

Politisi yang satu ini begitu detail dalam penyusunan program, anggaran, sampai pada tahap implementasi program. Jangan berani atau sengaja menyelipkan, menyelundupkan misi pribadi untuk kepentingan jahat tertentu yang itu akan berkonsekuensi rusaknya program besar yang telah disepakati.

Kerja progresif yang disampaikan Benny yakni menciptakan energi bersama sebagai daya dukung untuk dilahirkannya inovasi dan kreatifitas, yang mengeluarkan semua pihak dari kerja-kerja yang bersifat rutinitas. Jajaran BP2MI, diharapkan Benny agar bisa out of the box. Responsif menjemput perubahan.

Perubahan gradual yang dimulai dari merubah mindset. Pada bagian ini yang berulang-ulang disampaikan Benny. Dari perubahan cara pandang atau paradigmatik secara radikal tentu tidak semua orang dapat melakukannya secara cepat. Itu sebabnya, harus ada niat untuk mau melakukan itu. Daripada tidak sama sekali mau melakukan perubahan. Benny meyakini perubahan drastis akan melahirkan konsekuensi, tapi untuk urusan kebaikan, pembelaan pada nilai-nilai kemanusiaan, maka gerakan progresif harus dilakukan. Berdiam berarti tergilas, bergerak pasti merdeka.

Disinilah relevansinya, bagaimana komponen resource di BP2MI dan pihak-pihak yang peduli pada Pekerja Migran Indonesia untuk memerangi sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia dari hulu hingga hilir. Perang Semesta untuk melawan sindikat yang diusung Benny akan menjadi senjata pamungkas dalam konteks ini.

Sesuatu yang bersifat masif dan progresif tidak hanya membawa pesan bahwa ada upaya untuk memproduksi beragam makna (heteromakna). Lebih dari itu adalah jalan harus diambil dalam rangka mengakselerasi perubahan. Mendekatkan Pekerja Migran Indonesia pada perubahan-perubahan yang lebih membumi lagi. Yang menjawab kebutuhan, dan kecemasan mereka.

(*/Amas Mahmud, pegiat literasi)

Tinggalkan Balasan