BP2MI Pertegas Posisi, Kolaborasi Bersama CPMI Dikuatkan
SuaraMigran, Jakarta – Pekerja Migran Indonesia (PMI), terus mendapat perhatian prioritas dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Hal itu seperti disampaikan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani. Selain melalui kebijakan, Benny juga menuturkan secara terbuka kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), program G to G dalam proses pelepasan PMI Korea Selatan, Selasa, (1/3/2022).
“Ada hal yang keliru, salah, dan kurang tepat sasaran harus segera diakhiri. Dicarikan solusinya. Melalui kesempatan ini saya tegas mau menyampaikan bahwa kalau pemerintah melarang CPMI bekerja atau membatasi, maka pemerintah rugi. Tata kelola penempatan PMI terus saya lakukan. Tolong dibantu, jangan selalu curiga dan menuduh BP2MI melakukan skongkol dengan pengusaha, lalu merugikan CPMI dan PMI,” kata Benny.
Selain itu, upaya serius perbaikan dilakukan BP2MI diwujudkan Benny sesuai perintah Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo. Bahwa perang terhadap sindikat, mafia yang selama ini mengeksploitasi PMI merupakan penyakit menular dan bahaya laten bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
“Pesan Pak Jokowi jelas, untuk hal-hal yang fundamental telah kami lakukan. Menggratiskan karantina, PCR, dan pralime tidak diminta biaya. Tidak seperti sebelum-sebelumnya dilakukan. Perang terhadap praktik jahiliyah saya lakukan, dan memimpin langsung. Saya terjemahkan apa yang diperintahkan Pak Presiden dengan kerja konkrit,” ujar Benny.
Tambahnya lagi, ada oknum yang suka memalak PMI akan disikatnya. Benny tidak akan bosan mengincar siapapun yang atas sikapnya merugikan PMI. Tidak ada monopoli terjadi penempatan PMI ke negara penempatan maupun saat balik ke Indonesia.
“Jangan PMI diakal-akali. Mereka ini orang hebat, tidak boleh lagi cara-cara lama dilakukan. Termasuk memeras, memalak PMI sedang saya bersihkan. Kita lawan itu cara penindasan, praktek jahiliyah seperti itu. Apa saja praktek yang berbau kejahatan, membuat PMI rugi, kita berantas bersama,” tutur Benny, Waketum DPP Partai Hanura ini tegas.
Sekedar diketahui, Benny di hadapan calon PMI menyampaikan disinyalir ada kurang lebih 26 akun palsu di Facebook. Yang intens memproduksi narasi buruk, membenturkan BP2MI dan Kemnaker. Melemahkan kerja-kerja Kepala BP2MI. Benny mengaku, akun fake menjadi pemicu kegaduhan di media sosial. Kondisi beredarnya informasi mendiskreditkan pemerintah seperti itulah yang perlu distabilkan. Kepala BP2MI meminta CPMI mengambil bagian, menjadi duta sehat memberi informasi yang baik, objektif, dan produktif kepada publik. (Redaksi)