Melayani & Melindungi Dengan Nurani

Benny Rhamdani Serahkan Hak PMI yang Gagal Berangkat

75

SuaraMigran, Jakarta – Teguh memperjuangkan kepentingan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus memantapkan kerjanya.

Kepala BP2MI, Benny Ramdhani menyerahkan pengembalian biaya penempatan kepada 12 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang gagal diberangkatkan keluar negeri. Penyerahan yang berlangsung di Kantor BP2MI ini dipimpin langsung Benny Rhamdani.

CPMI yang gagal diberangkatkan PT Rimba Ciptaan Indah sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) setelah melalui mekanisme klarifikasi dan mediasi antara BP2MI, CPMI terkendala, dan pihak perusahaan mengambil solusi. Dalam keterangannya Benny menyampaikan soal dana deposito yang dikembalikan adalahbhak CPMI sebesar Rp. 379,225,000,- melalui P3MI.

- Advertisement -

“Dana ini dicairkan dengan persetujuan Naker ya. Tanpa keterlibatan Naker tidak akan bisa cair, jadi kita harus berterimakasih kepada Naker. Karena kewenangan kita hanya mengirimkan surat,” kata Benny dihadapan sejumlah wartawan, Jumat (25/2).

- Advertisement -

Benny menambahkan, langkah yang dilakukan sebagai upaya membuktikan bahwa negara hadir. Pemerintah memiliki kepedulian sangat kuat untuk memenuhi aspirasi dan juga permasalah yang disampaikan CPMI.

“Bukti negara selalu hadir untuk rakyatnya. Kementerian ketenagakerjaan Indonesia bersama BP2MI sebagai pelopor akan tetap memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak CPMI dan PMI. Tidak boleh satu sen pun hak-hak kalian di rampas oleh siapapun. Dengan alasan apapun,” ujar Benny, politisi senior ini.

Dalam kesempatan itu Benny menyampaikan terimakasih atas terlaksananya pertemuan tersebut. Melalui kerjasama dan kolaborasi semua pihak, lanjut Benny, apa yang menjadi keluhan, juga hak-hak CPMI gagal berangkat dapat terselesaikan secara cepat dan sesuai ketentuan.

“Sejak awal saya yakin dan percaya jika pemimpin dipimpin oleh seorang perempuan, itu akan lebih mengutamakan rasa cinta kasih untuk urusan kerakyatan, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Ibu Fauziyah telah menunjukan sikap seperti itu selama berkolaborasi dengan BP2MI,” kata Brani menutup. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan