Sekolah BP2MI Hadir di Nusa Tenggara Timur
Soe – Mewujudkan Kabupaten Bebas dari Rekrutmen Ilegal PMI dan Bersih Narkotika (KABARI PMI Bersinar), Kamis (9/9/2021) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaunching Sekolah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Nunleu, Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (TTS).
Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika BP2MI, Agustinus Gatot Hermawa mengatakan dibentuknya Sekolah PMI untuk mewujudkan Kabupaten Bebas dari Rekrutmen Ilegal PMI dan Bersih Narkotika.
“Sekolah PMI sesuatu sangat patut diapresiasi, sekolah ini mempunyai peran yang sangat penting,” terangnya.
Sekolah PMI di Nusa Tenggara Timur ini adalah pilot project BP2MI dan akan dikembangkan ke seluruh Indonesia.
“Sekolah ini perhatian yang baik bagi desa terutama daerah potensial PMI. Sekolah PMI sebagai sarana informasi, serta menjadi fungsi bersama Dinas Tenaga Kerja dan UPT BP2MI,” katanya.
Agustinus juga meminta, jika masyarakat atau calon PMI ingin mencari informasi bisa datang ke Sekolah PMI.
“Sehingga tidak ada lagi bujuk rayu dari sindikat. Sekolah ini tidak hanya melayani PMI dari desa ini, tapi untuk semuanya. Saya berharap ini akan membuka mata hati kita, bahwa bekerja ke luar negeri bisa aman,” jelasnya.
Sementara Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun mengapresiasi inisiasi BP2MI dalam membangun Sekolah PMI di Desa Nunleu, Amanatun Selatan.
“Sekolah PMI untuk mendapatkan dan menuntut ilmu. Ini terobosan baru dari BP2MI. Tujuannya agar masyarakat bisa bekerja lewat jalur resmi. Ini yang diharapkan oleh pemerintah jika ingin bekerja harus resmi jangan ilegal,” tegasnya.
Bupati juga menambahkan, Sekolah PMI ini untuk mengedukasi masyarakat, karena Pemkab TTS sangat konsen dengan urusan PMI.
“Kami ingin meluruskan, mari berangkat dengan aman pulang dengan nyaman. Jangan pernah tergiur dengan janji sindikat. Kita harus atur dengan baik, ada masalah kita akan proses dengan tuntas. Saya berharap kita akan tekan angka rekrutmen ilegal PMI melalui sekolah PMI ini,” pungkasnya.
Sementara Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Servulus Bobo Riti mengatakan dengan sekolah PMI ini, BP2MI sudah memberi ruang untuk hadir di desa.
“Ini sebuah mimpi baru, era baru, jangan sampai di tentukan oleh sindikat. Kami memilih desa ini satu pendekatan baru untuk PMI, jangan lewat jalan tikus karena banyak sindikat,” ujar Servulus mengingatkan.
Servulus mengatakan kalau BP2MI akan terus konsen dari bahaya sindikat penempatan ilegal dan penyalahgunaan narkotika untuk PMI.
“Sekolah PMI ini merupakan era baru untuk mewujudkan Kabari PMI Bersinar yang merupakan program kerja bersama antara BP2MI, BNN, dan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan,” tutupnya. (hms bp2mi/saleh ngiu)