Menatap Tahun Penempatan, Kepala BP2MI Minta Kedeputian Paparkan Roadmap
SM, JAKARTA – Tahun 2022 sudah ditetapkan sebagai Tahun Penempatan. Bukan tanpa alasan menurut Kepala Badan Penempatan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani. Melainkan potret program keberpihakan pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tegas.
“Penempatan memang sudah menjadi hal yang biasa. Kemudian sudah menjadi tugas kita, dan di tahun 2021 juga tengah berjalan. Kenapa tahun 2022 saya canangkan sebagai Tahun Penempatan?, Alasannya adalah Kita harus sepenuhnya menjalankan amanat Undang-Undang tentang PMI. Yakni melakukan pembenahan, perbaikan sekaligus tata kelola penempatan yang menjadi perhatian serius kita,” kata Benny saat memimpin Rapim di ruang rapat Kepala BP2MI, Selasa, (14/12/2021).
Setelah memberi arahan, Benny memberi kesempatan kepada Deputi Lastro Simbolon dan Deputi Gatot Hermawan, serta Kedeputian lainnya untuk mempresentasikan roadmap penempatan. Penuh optimesme agenda, program yang diformulasikan untuk Tahun Penempatan.
Secara holistik pemaparan disampaikan. Soal peta jalan penempatan, target prioritas dan program andalan disampaikan satu persatu. Benny juga tak lupa mengingatkan secara garis besar orientasi pokok di tahun penempatan.
“Terima kasih atas paparan roadmap dari tiap Kedeputian. Peta jalan ini amat penting. Saya berharap di Tahun 2022, insiatif dan gerak cepat dengan tetap mengedepankan koordinasi dapat dijalankan. Jangan saling berharap, kecepatan kerja kita di tahun 2021 harus diakhiri. Lalu, perkuat dan tambah lagi semangat kerja, serta kecepatan kerja di tahun 2022. Mengkonstruksi program yang jelas dan terukur seperti ini yang saya harapkan,” ucap Benny.
Tidak hanya itu, untuk program penempatan G to G. Benny berharap agar di tahun 2022 tidak hanya Jepang dan Korea. Melainkan lebih dari itu merintis program dengan negara lain untuk konteks program penempatan G to G dapat dilaksanakan. Diperlukan ada ekspansi.
“Kita harus gesit, inovatif dan bekerja tim untuk mewujudkan program yang lebih berhasil lagi. Kerja berlari menjadi perhatian penting. Nah untuk program penempatan G to G, saya minta jangan hanya terfokus pada Jepang dan Korea. Mestinya kita membuka kerja sama dengan negara lain juga,” tutur Benny. (*/mas)