Melayani & Melindungi Dengan Nurani

Mengulik Preferensi Benny Mengusung Slogan Gerak Masif Kerja Progresif

100

JAKARTA – Kerja kolektif dan berkelanjutan ditunjukkan Benny Rhamdani dalam memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Terhitung sejak dilantik Presiden Jokowi, 15 April 2020, Benny merumuskan roadmap, dan menghasilkan 9 program prioritas. Yang pertama yakni pemberantasan praktek sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia.

Kerja visioner menjemput perubahan dilakukan Benny sejak tahun 2020 hingga 2021 dalam mencegah dan memutus mata rantai penempatan unprosedural Pekerja Migran Indonesia. Bagi Benny selaku Kepala BP2MI, master plan dalam menunaikan tugas pelayanan pemerintahan amat penting. Tidak boleh pekerjaan dilakukan secara serampangan.

- Advertisement -

“Sejak awal dilantik nazar saya adalah melakukan transformasi di BP2MI. Saya siap mengabdikan diri untuk Pekerja Migran Indonesia. Itu sebabnya, bersih-bersih internal dan eksternal saya maknai sebagai sesuatu yang mendesak dan krusial. Program berkesinambungan terus kita orkestrasikan. Lakukan pekerjaan melalui pola gotong royong. Di tahun 2024, BP2MI mengusung tema Gerak Masif Kerja Progresif, ini kelanjutan dari kerja-kerja sebelumnya,” ujar Benny, saat diwawancara di ruang kerjanya, Rabu, (10/1/2024).

Gagasan besar tentang narasi yang diusung juga terpotret saat disampaikan Benny dalam sejumlah kegiatan dan pertemuan. Termasuk saat memimpin rapat pimpinan (Rapim) di BP2MI. Menurut Benny, gerak masif dan kerja progresif merupakan kristalisasi dari apa yang telah dilakukannya selama kurang lebih 4 tahun. Bisa dikatakan ini adalah kulminasi atau klimaks.

- Advertisement -

“Gerak masif ini adalah gerakan kita, BP2MI yang melibatkan banyak orang. Gerakan ini harus dapat mempengaruhi, melahirkan perubahan besar, kemajuan besar, yang berhaluan menuju kebaikan dari apa yang kita kerjakan di masa lalu maupun yang sekarang. Bukti kerja progresif ini akan melahirkan legacy yang baik buat generasi hari ini, serta generasi mendatang. Kita tidak mungkin menjadi statis,” kata Benny tegas.

Lanjut Benny, kinerja yang baik tentu harus dinilai dan evaluasi dari waktu ke waktu. Itu sebabnya, Benny memotivasi jajarannya untuk tidak bosan-bosannya menjemput bola, turun ke lapangan melakukan mitigasi terhadap problem yang dihadapi calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, dan juga purna Pekerja Migran Indonesia.

“Ikhtiar yang konsisten kita lakukan yakni melawan segala bentuk praktek yang menyusahkan, memiskinkan, dan menjerat Pekerja Migran Indonesia. Atas keberagaman problematika yang menyeret, yang dihadapi Pekerja Migran Indonesia itulah saya tidak henti-hentinya memberi contoh. Juga memerintahkan seluruh jajaran baik dari Sestama, Deputi, Direktur, hingga Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) untuk responsif. Jangan hanya berdiam diri di ruangan, turun bekerja untuk keselamatan Pekerja Migran Indonesia,” tutur Benny.

Tidak hanya itu, Benny tegas menyampaikan sikap kepatuhan terhadap regulasi. Hal itu ditunjukkan Benny dengan menerapkan disiplin yang ketat. Dalam hal memacu jalannya kerja-kerja pelayanan yang kepada publik Benny tidak cawe-cawe demi kepentingan sendiri. Baginya, penegakan aturan dan menjaga keberlanjutan sistem pemerintahan adalah yang utama.

“Kita sudah punya aturan main yang menjadi panduan (regulasi, red). Jangan ada standar ganda. Tak boleh kita cawe-cawe. Bagi pegawai BP2MI, untuk kepentingan internal kita yang berprestasi, maka layak diberikan reward dan promosi. Begitu juga sebaliknya, ketika melanggar aturan akan diberlakukan punishment. Kalau orang baik berikan reward. Kalau orang jahat, indisipliner berikan punishment. Tidak ada tawar menawar. Saya selalu katakan, bahwa orang baik di lembaga ini banyak. Jangan takut kehilangan,” tegas Benny. (*/TimSM)

Tinggalkan Balasan