Lumbung PMI, Jawa Barat Jadi Prioritas Sosialisasi BP2MI
BANDUNG – Niat memberantas sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia (PMI), tidak sekedar terpatri dalam hati. Melainkan lebih dari itu, diwujudkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dengan kerja konkrit yakni dengan giat melakukan sosialisasi.
Rangkaian Sosialisasi Meraih Peluang Kerja ke Luar Negeri dipimpin langsung Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di Jawa Barat. Mulai Sabtu (30/10/2021), bertempat di Balai Desa Sukapura Kecamatan Kertasari Bandung. Kemudian dilanjutkan, Minggu (31/10/2021) dilaksanakan sosialisasi yang sama di Kecamatan Pangalengan Bandung Provinsi Jawa Barat (Jabar).
‘’BP2MI memilih Jawa Barat sebagai tempat Sosialisasi Peluang Kerja ke Luar Negeri, salah satu faktornya karena Provinsi ini menjadi lumbung bagi Pekerja Migran Indonesia. Terbesar kedua dari seluruh Indonesia yang jumlah Pekerja Migran tertinggi. Upaya ini tidak lain yakni untuk memperkenalkan, mengingatkan masyarakat agar menangkap peluang kerja ke Luar Negeri,’’ ujar Benny saat berada di Desa Sukapura.
Selanjutnya, di hadapan ratusan peserta Sosialisasi, Benny yang didampingi jajaran pejabat BP2MI itu menjelaskan pentingnya masyarakat menghindari diri dari praktek mafia. Dikatakan Benny apa yang dilakukan BP2MI dengan kampanye Sikat Sindikat harus mendapat dukungan luas dari publik.
‘’Ini jalan yang harus dilalui BP2MI. Dimana sebelum-sebelumnya intensitas dan jumlah Sosialisasi Peluang Kerja ke Luar Negeri melalui turun ke masyarakat masih minim, sehingga sekarang saya perintahkan untuk BP2MI turun ke masyarakat. Programnya berupa sosialisasi. Dengan begini masyarakat mengetahui bahwa beresikonya mereka mengikuti praktek penempatan Pekerja Migran Indonesia non-prosuderal,’’ kata Benny yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura ini tegas.
Begitu pula saat berada di Kecamatan Pangalengan, tegas Benny meminta segenap masyarakat dan peserta yang kebanyakan adalah rekan-rekannya semasa sekolah di SMA KP Ciparai Bandung, mengajak agar perang terhadap Sindikat penempatan ilegal PMI perlu ditumbuhkan dari rumah-rumah warga. Hal itu dimaksudkan untuk membangun kesadaran pribadi dan kesadaran berbasis komunitas.
‘’Saya mengajak semua elemen masyarakat, para peserta sosialisasi yang terhormat untuk kita sama-sama memberantas praktek penempatan ilegal PMI. Jangan sedikitpun kita memberi ruang para mafia penjualan manusia yang kebanyakan korbannya adalah kaum Ibu-Ibu. Ini ancaman yang luar biasa. Artinya, dengan membangun kesadaran bersama melawan mafia, maka kita akan menarik pula sebanyak-banyaknya masyarakat mengikuti program bekerja ke Luar Negeri secara legal atau sah,’’ tutur Benny, Ketua Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini. (Redaksi)