Transformasi Rumah Aman Menjadi Rumah Ramah, BP2MI Berikhtiar Muliakan Pahlawan Devisa
JAKARTA – Pelayanan prima yang menjadi prioritas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah dirasakan Pekerja Migran Indonesia. Hal itu turut menjadi perhatian Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Jumat, 12 Januari 2024, SBMI tertarik untuk mendalami hal tersebut. SBMI mendapat kesempatan mewawancarai Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, yang diwakili Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Asia Dan Afrika, Drs. Lasro Simbolon, M.A.
‘’Kami berterima kasih atas kedatangan teman-teman aktivis NGO. Hari ini, SBMI berdiskusi dengan kami terkait Safe House (rumah aman) yang kami sebut Rumah Ramah. BP2MI melalui BP3MI mengaktifkan Shalter. Kami mewakili Pak Kepala BP2MI untuk diwawancarai SBMI. Soal pelayanan Rumah Ramah atau yang sebelumnya disebut rumah aman. Program ini menjadi atensi pimpinan,’’ ujar Lasro saat diwawancarai Ahmad Fadhel, dan Piet Samuel Syauta dari SBMI, di ruang kerja Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
Deputi Lasro bersama Direktur Penempatan Nonpemerintah Kawasan Asia Dan Afrika, Mocharom Ashadi, S.Ag, dan Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Dan Afrika, Seriulina Br. Tarigan, S.E, menjawab kurang lebih 11 (sebelas) pertanyaan. Semua dijawab secara detail.
‘’Bahwa Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya yang terindikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), mendapat perhatian serius BP2MI. Kami mengubah banyak hal dalam pelayanan BP2MI. Baik terkait diksi, seperti TKI diubah menjadi PMI atau Pekerja Migran Indonesia. PMI bermasalah, menjadi PMI terkendala, maupun dalam hal regulasi. Keberpihakan BP2MI pada Pekerja Migran Indonesia begitu nyata,’’ kata Lasro.
Shelter, atau rumah ramah, tambah Lasro. Keamanan dan pelindungan terhadap terkendala saat berada di shelter BP3MI benar-benar diperhatikan. Hal itu menurut Lasri sebagai wujud perhatian pemerintah melalui BP2MI untuk menyiapkan fasilitas terbaik bagi Pekerja Migran Indonesia.
‘’BP3MI sebagai garda depan memimpin rumah ramah. Pemerintah mempersiapkan staf untuk melakukan pelatihan khusus untuk menjadi handal profesional. Hal ini dilakukan BP2MI dengan ada benchmarking. Tidak ada pelatihan secara khusus. Kegiatan pelindungan kami lakukan secara simultan,’’ tutur Lasro.
Untuk diketahui, Deputi Lasro menyampaikan message dari Kepala BP2MI tentang pentingnya membangun kesadaran ideologis dan kerja kolektif. BP2MI dalam melakukan pelindungan, pelayanan di Rumah Ramah BP2MI dengan standar yang pro pada Pekerja Migran Indonesia.
Materi wawancara yang ditanyakan seputar apa peran pemerintah dalam menyediakan dan memfasilitasi rumah aman bagi korban perdagangan orang di daerah ini?. Bagaimana pemerintah berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah atau Lembaga lain dalam penyediaan rumah aman bagi korban perdagangan orang?. Bagaimana proses pembiayaan dan alokasi dana untuk rumah aman bagi korban perdagangan orang diawasi dan diatur oleh pemerintah?.
Apakah ada kebijakan atau regulasi khusus yang mengatur operasi dan standar rumah aman bagi korban perdagangan orang yang dikeluarkan oleh pemerintah?. Bagaimana pemerintah memastikan kerahasiaan dan keamanan lokasi rumah aman bagi korban perdagangan orang?. Hingga efektifitas pelayanan di Rumah Ramah, semuanya terjawab dengan tuntas. (*/TimSM)